Layering Protocol Pada Internet

Layering Protocol Pada Internet

Pada era saat ini segala sesuatunya baik itu produk judi slot online, jasa, keterampilan baik hard-skills maupun soft-skills semuanya diharuskan adanya standarisasi. Contoh seperti produk, produk dari sebuah barang di Indonesia diharuskan adanya standarisasi yaitu SNI (Standar Nasional Indonesia) yang dimana adanya sebuah standar dalam menciptakan sebuah barang untuk diperjual belikan di pasar perdagangan baik dalam negeri maupun luar negeri untuk menjaga kualitas dari produk yang akan dipasarkan ke publik. Internet sendiri juga mempunyai standarisasi yang sangat penting untuk menjaga kualitas dari pelayanannya baik dari sisi jaringan maupun dari sisi kecepatan. Alasan mengapa adanya standarisasi adalah dikarenakan adanya kesesuaian antar vendor, bebas memilih vendor, produk yang berkembang sangat cepat, persaingan yang terjadi di lapangan sangat ketat, dan juga untuk mempertahankan harga dan efisiensi dan efektivitas dalam produk yang diciptakan. Jenis standarisasi pada internet biasanya berdasarkan Standar de Facto dan de Jure. Standar de Facto berdasarkan kepercayaan pengguna dan tidak didukung dengan hukum yang sah tetapi banyak vendor yang mendukung seperti IBM atau Microsoft. Sedangkan standar de Jure berdasarkan hukum yang sah dan mempunyai standar resmi yang dibuat oleh badan – badan yang berwenang untuk membuatnya. Contoh dari standar de Jure adalah seperti standar pada ethernet harus 802.3, IP Address yang merupakan standar dari suatu network layer.

Jenis Kepemilikan jaringan pengiriman serta metode yang digunakan untuk menyalurkannya

Pada suatu network layer mempunyai 2 jenis kepemilikan jaringan yang dapat melakukan pengiriman data baik data point to point, point to multipoint, multipoint to multipoint, serta kombinasi antara Mesh dan Star topologi pada jaringan. Bentuk komunikasi berdasarkan jenis informasi yang digunakan dapat berupa komunikasi suara, gambar dan berita, atau data. Jaringan yang digunakan pada network layer mempunyai dua jenis yaitu jaringan umum (Public Network) dan jaringan pribadi (Private Network). Di mana jaringan umum dapat digunakan bersama – sama dan pada umumnya dimiliki oleh pemerintah serta bentuk komunikasi yang digunakan pada jaringan umum sendiri berbentuk komunikasi seperti circuit swtch (telepon dan telex) juga packet switch atau jaringan data. Perbedaannya dengan private network adalah jaringan pada private network menggunakan jalur pribadi dimana tidak digunakan bersama-sama dan tidak dimiliki pemerintah. Ibaratkan jaringan umum dan jaringan pribadi adalah seperti jalan raya, jika jalanan umum banyak kendaraan yang jalan dan kita mau jalan maka kita harus mengikuti situasi yang ada pada jalur tersebut baik itu macet, jalanan berlubang, atau lampu merah sehingga membuat kita sampai di tujuan lebih lambat. Sedangkan jaringan pribadi ibarat seperti jalan raya dengan kondisi sepi dimana pada jalur yang kita lalui sepi tidak ada kendaraan sehingga kita bisa cepat sampai di tujuan yang kita inginkan. Seperti itulah gambaran dari private network dengan public network. Pada jaringan umum terdiri dari 2 metode cara penggunaan saluran yaitu dedicated circuit dan juga switched circuit, yang membedakannya adalah pada dedicated circuit mempunyai saluran yang terbentuk secara tetap antara terminal dan terminal pusat serta tidak tergantung pada ada dan tidaknya data yang dikirimkan sehingga membuat kurang efisien dan pengeluaran pada segi biaya lebih mahal. Pada switched circuit menggunakan saluran yang hanya akan terbentuk pada saat ada data yang akan dikirimkan dan saluran akan diputuskan pada saat tidak ada data yang dikirimkan serta pada switched circuit dapat melayani lebih banyak terminal dan tingkat penggunaan saluran yang lebih tinggi dibandingkan dedicated circuit.

OSI Layer dan Model TCP/IP

Jika sudah di jelaskan sebelumnya betapa pentingnya standarisasi pada suatu produk dan jasa, maka berikut ini adalah bentuk standarisasi pada jaringan internet dengan Open System Interconnection atau biasa lebih dikenal dengan OSI Layer. OSI Layer diciptakan oleh ISO pada tahun 1984 yang menggambarkan arus proses terjadinya transmisi data pada komputer. Standarisasi pada OSI Layer mempunyai 7 pembagian yaitu Application Layer, Presentation Layer, Session Layer, Transport Layer, Network Layer, Data-Link Layer, dan Physical Layer. Setiap pembagian pada layer yang ada pada OSI Layer mempunyai standarisasi yang digunakan seperti berikut :

Application Layer dengan menyediakan akses jaringan user ke aplikasi atau menyediakan aplikasi dan utilitas untuk membuat dan kirim pesan melalui jaringan. Application Layer berhubungan langsung dengan Persentation Layer sehingga standar yang digunakan pada Application Layer adalah HTML, HTPP, IMAP, dan POP3. Dengan aplikasi seperti WWW, EDI, Buletin Board dan masih banyak lainnya.

Presentation Layer yang merupakan layer yang berhubungan langsung dengan Application Layer berkerja dengan menerima request dari Presentation Layer dan mengirimkan request access ke Session Layer dengan menampilkan Displaying, Formatting, Editing user input dan output serta melakukan proses enkrisi dan dekripsi pada data, sehingga data dapat di kompresi dan di dekompresi. Pada Presentation Layer ada 2 (dua) sub layer yaitu CASE (Common Application Services Element) dan SASE (Specific Application Services Element). Sehingga pada Presentation Layer standar yang digunakan adalah NCP (NetWare Core Protocol) dan NDR(Network Data Representation).

Session Layer adalah layer yang berhubungan dengan Presentation Layer seperti yang sudah diberitahukan sebelumnya, di mana pada layer ini menerima request dari Presentation layer dan mengirimkan kepada Transport Layer. Pada layer ini bekerja dengan membuka, menjaga dan mengakhiri session yang ada pada aplikasi end-user dengan authentication, permission dan management token yang dilakukan dengan cara synchronization dengan standar yang digunakan adalah SSH (Secure Shell), SDP (Sockets Direct Protocol), dan NetBIOS.

Transport Layer yang merupakan End-to-End connectivity pada jaringan dan pada layer ini merupakan layer yang mengatur flow control dan error correction serta mencegah terjadinya duplikasi data sehingga mengubah address pada application layer menjadi numerik dengan protokol yang diterapkan adalah TCP dan UDP.

Network Layer adalah Best Path Determination dimana pada layer ini mencegah kemacetan dan mengatasi masalah pengalamatan dengan ukuran package dan protokol yang berbeda pada jaringan. Protokol yang digunakan berupa IP atau IPX.

Data-Link Layer adalah layer yang membagi package menjadi frame dan menentukan awal dan akhir data serta menentukan kapan harus dikirim data tersebut dan mengecek error detection dengan physical addressing berupa MAC Address.

Physical Layer adalah layer terakhir dari OSI Layer yang berkerja merubah frame menjadi bit-bit pada data dan berhubungan langsung dengan media koneksi, serta memastikan bit data yang dikirim dapat diterima dengan benar di destination package dimana pada layer ini berhubungan dengan perangkat dan dengan kelistrikan dengan protokol yang digunakan berupa RS232, V.92, cat.5e.

Fungsi dari layering pada jaringan adalah untuk mempermudah troubleshooting dan memberikan gambaran yang jelas bagaimana aliran data berjalan dari source ke destination. Serta mempermudah management proses transmisi sehingga dapat mencegah perubahan yang terjadi pada satu layer dan tidak mengganggu layer lainnya yang memungkinkan berbagai tipe hardware dan software yang digunakan berbeda agar dapat tetap bisa untuk saling berkomunikasi. TCP/IP adalah Transmission Control Protocol / Internet Protocol yang merupakan cikal bakal dari Internet yang di ciptakan oleh DoD yang berasal dari proyek ARPANET yang distandarisasi pada September 1981. TCP/IP mempunyai 4 Layer yaitu Application, Transport, Internet, dan Network – Access Layer dengan tujuan mencegah transmisi bebas kesalahan, mengatur kesesuaian antar jaringan dan keandalan pada transmisi serta meningkatkan efisiensi dalam komunikasi.

Perbedaan OSI dan TCP/IP

Jika pada OSI Layer terdapat 7 Layer yaitu Application Layer, Presentation Layer, Session Layer, Transport Layer, Network Layer, Data-Link Layer, dan Physical Layer. Pada TCP/IP terdapat 4 layer yaitu Layer yaitu Application, Transport, Internet, dan Network – Access Layer. Yang membedakan OSI Layer dan TCP/IP adalah sebagai berikut :

LayerOSI LayerTCP/IP
ApplicationMenyediakan akses user jaringan ke aplikasi
Menyediakan aplikasi dan utilitas untuk buat dan kirim pesan di jaringan.
Berhubungan langsung dengan presentation layer
High-level protocol
Encoding, Decoding, representation data.
Dialog Control
PresentationMenerima Request dari Presentation Layer.
Mengirimkan request ke Session Layer
Displaying, Formatting, Editing user I/O.
Encryp, DecryptCompress, Decompress data.
 
SessionMenerima request dari Presentation Layer.
Mengirimkan request ke Transport Layer.
Membuka, menjaga dan mengakhiri session pada aplikasi end-user.
Authentication, Permission, Management Token, Synchronization.
 
TransportEnd – to – End connectivity
SegmentasiFlow control dan error correction.
Mencegah duplikasi data
Mengubah address pada application layer menjadi numerik.
Logical Connectivity
End – to – End Operation.
Flow Control
Error Correction
Segmentasi
Network / InternetBest path determination
Mencegah kemacetan.
Mengatasi masalah pengalamatan : ukuran package, protocol yang berbeda pada jaringan.
Package Switching
Best path determination.
Data – Link / Network – AccessMembagi package menjadi frame.
Menentukan awal dan akhir data.
Menentukan kapan harus kirim data.
Error detection.
Physical Addressing -> MAC Address.
Host to Network Layer
Encapsulate package into frame.
Make physical connection
Segmentasi.
PhysicalMengubah frame menjadi bit data.
Berhubungan dengan media koneksi
Memastikan bit data yang dikirim dapat diterima dengan benar di destination
Berkatian dengan kelistrikan.